Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

strange (2)

 Lantai yang kupijak semakin getar Langit yang kutatap semakin mendung Aku takut akan setiap pertanyaan yang memojokkan.  Aku takut akan situasi yang membuatku terpojok.  Di sudut trauma, aku melihat rangkaian kata dalam abstraknya pikiranku.  "Sampai kapan keadaan terus memojokkanku? bukankah seharusnya aku yang memojokkan ketidaknyamanan ini?" Aku membuka mata akan realita,  Realita yang tak seperti kubayangkan sebelumnya,  Realita yang belum kupahami selama ini,  Bahwa faktanya, semua hal tak pernah seburuk itu, ada sosok yang paham akan diriku, akan ada sosok yang menganggap diriku ada, akan ada sosok yang tak acuh akan kekuranganku.  Setiap sudut bibirku tersenyum, selama ini bukan keadaanku yang salah, namun lingkungan yang kupilih. Terkadang, aku memang tak perlu menyesuaikan lingkungan dalam hal takdir, aku tak perlu sama dalam hal sukses.  Kita hanya berbeda jalan dalam meraih sukses. Kamu bisa, atau bahkan sudah sukses, dengan caram...

strange (1)

 Jika ada hal tersulit yang tak bisa kugapai Jawabannya adalah setara dengan rata- rata.  Setara dengan rata- rata dalam hal materi,  Menjadi tantangan yang paling menyebalkan,  Bagaimana tidak? berkumpul dengan teman- teman yang terbiasa menghabiskan ratusan ribu hanya untuk makanan, asing bagi aku untuk menyeimbanginya.  Pun setara dengan rata- rata dalam hal pencapaian,  Ingin teriak aku suarakan, bahwa umur tak mengukur pencapaian, bahwa kamu enggak wajib untuk sudah diterima di PTN favorit di umur 18, atau harus sudah menikah diumur 25. Aku ingin menutup telinga tentang semua itu.  Namun, realita membangunkanku dari angan, terus memojokanku hingga kesudut sampai enggan bernafas. Faktanya, aku tetap mendengar ocehan  yang dilontarkan manusia, aku tetap melihat sekitar yang sama dalam pencapaian.  Dan aku, semakin asing. 

please, go.

 Sendu selalu menyelimuti hari- hari mendungku tanpamu Yang tak membiarkanku bernapas walau sedetik.  Kamu, bisakah sekali saja pergi dari pikiranku?  Aku lelah untuk mengakui bahwa aku dalam asmara Karena tak seharusnya, cinta ini bertamu dalam hatiku.  Pergilah, aku tak mau ada korban diantara cinta kita. 

people and confidence.

Aku tak bisa menolak kata hatiku,  Bahwa validasi eksternal bisa menjadi salah satu sumber percaya diriku,  Namun bukan pujian, bukan pula saat merasa dicintai,  Tetapi, ketika dianggap ada, ketika tak ada sikap yang dibedakan antara aku dan teman- temanku.  Karena itu, berada dilingkungan yang "beracun", akan membuatku sangat sulit untuk percaya diri.  Carilah seseorang yang akan menerima kehadiran kita, keberadaan kita, dan senang saat menyambutnya.  Mereka adalah, teman- teman yang saleh dan salehah.. 

something I need the most.

Aku malu, untuk bertemu dengan-Mu Dengan aku yang sekarang, Dengan aku yang tak lagi mengerti akan surat kerinduan yang Kau terbangkan, Dengan aku yang terlalu mengharap pada manusia yang sama- sama fana, Dengan aku yang terlalu jauh melangkah, hingga lupa untuk kembali pada koridor kebenaran. Ya Allah, Aku sungguh tersesat, Aku sangat haus akan rahmat- Mu untuk menggenggamku kembali pada jalan- Mu. Aku sangat membutuhkan-Mu ya Allah. Di setiap detikku, di setiap lengahku.

let me free.

 I just want to be free to have a dream,  Meski aku tau, tak ada sedikitpun bagian dari dirimu yang ingin mendukungku.  Tak apa, sungguh.  Aku hanya ingin dibebaskan untuk bermimpi, mengikuti arus ombak dalam gejolak hati yang penuh asa.  Menempuh langkah demi langkah yang tersusun untuk sebuah mimpi yang terabaikan.  Saat ini, pilu dan sendu yang memenuhi ruang hatiku,  Sesak dan gelap yang mengiringi langkahku,  Dan cacian juga hambatan yang ku jumpai untuk sang mimpi,  Akan ku tatap sebagai tangga kesuksesan, dengan melewatinya.. Karena sebanyak apapun duri yang menimpaku saat ini, hanya Allah lah sebaik- baik penolong, sebaik- baik yang mengerti keadaanku.