Mengejar si Kucing Lincah
Lariku tak mampu bersanding dengan langkah ringanmu itu Terseok- seok dengan nafas berat, tak sanggup mengejar sang kucing lincah Apakah awan menertawakanku dari atas sana? Sakit yang abstrak, Bibir membisu, Hati berkecamuk, Haruskah kutinggalkan mimpi untuk menjadi setara? Hadiah apa yang akan Tuhan berikan atas perbedaan ini, Masa depan yang cerah seperti bunga mekar di musim semi? Ataukah ribuan hikmah bagai buih di lautan?